REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- Tim Search And Rescue (SAR) gabungan hingga kini telah menemukan sebanyak lima anak buah kapal (ABK) korban KM Kumala Endah yang tenggelam di Perairan Belawan, Provinsi Sumatera Utara.
"Jenazah yang ke-5 itu, ditemukan penyelam SAR Medan pada hari ini (Kamis, 2/4) sekitar pukul 17.30 WIB di lokasi kapal kargo yang tenggelam," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan Gusti Syaiful di Belawan, Kamis (2/4).
Korban tersebut, menurut dia, tidak dapat diindentifikasi petugas SAR, karena kelihatan dalam keadaan hancur dan sudah cukup lama berada di laut.
Kemudian, jenazah yang tidak utuh itu dibawa mobil Ambulan ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Polda Sumut ke Jalan KH Wahid Hasyim Medan.
"Mayat ABK itu, juga sudah mengeluarkan bau yang tak edap, saat penyelam melakukan evakuasi dari dalam Kapal Kumala Endah," ujar Syaiful.
Dia menyebutkan, jenazak ABK yang ke-4 ditemukan petugas SAR, Rabu (1/4) sekitar pukul 15.00 WIB dan dalam keadaan terjepit di dalam kapal.
"Sedangkan, jenazah ke-3 ditemukan Senin, (30/3) sekitar pukul 15.30 WIB oleh tim penyelam SAR Medan," kata Syaiful.
Sebelumnya, dua ABK KM Kumala Endah yang hilang di Perairan Belawan, ditemukan Kamis (26/3) siang.
Kedua ABK itu merupakan jenazah yang pertama dan ke-2, yakni Daniel Marganda Sinaga (28) juru mudi, penduduk Jalan Tanah Jawa, Pematang Siantar dan Sutimin (49), nakhoda, penduduk Mojosono, Boyolali, Jawa Tengah.
Dengan ditemukannya lima orang ABK yang hilang itu, maka tinggal empat orang lagi korban yang masih terus dicari di lokasi tenggelamnya kapal tersebut.
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian korban, berjumlah 31 orang dan menggunakan empat unit kapal.
Tim SAR Gabunga terdiri dari personel Ditpolair Polda Sumut, SAR Brimob Polda Sumut, dan Basarnas.
Kapal Kumala Endah yang mengangkut 700 ton material konstruksi berangkat dari Pelabuhan Belawan Lama dan akan berlayar menuju Pendawangan, Kalimantan Barat, tenggelam pada Selasa (24/3) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kapal Kumala Endah mengangkut 14 orang ABK, lima orang di antaranya berhasil diselamatkan setelah tiga jam terapung di laut.
Kelima ABK yang selamat tersebut adalah Sihol Sihombing (Mualim-2), Ferlani Sisiono (KKM), Eko Nugroho (Mandur), Reski Sucipto Pakulun (Juru Mudi), dan Ferdinan Pangaribuan (Juru Minyak).
Sedangkan sembilan orang ABK lainnya hilang, yaitu Riduan (Juru Masak), Sutimin (Nahkoda), Isak Sula (Masinis-1), Suhadi (Masinis-3), Mat Mustahruddin (Juru Minyak), Aris Setiono (Juru Minyak), Repido Brahmana (Juru Mudi), Daniel Marganda Sinaga (Juru Mudi), dan Ribut Wahyu (Masinis-2).