Jumat 03 Apr 2015 01:16 WIB

Rekomendasi Strategis Benahi Kemacetan di Bogor

Angkot di Bogor
Angkot di Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Forum diskusi grup Program Transportasi Bogor yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bogor Provinsi Jawa Barat menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis untuk membenahi kemacetan di kota tersebut.

Dalam forum yang digelar Kamis (2/4), di Balai Kota Bogor, para peserta sepakat mendukung rencana induk (masteplan) transportasi Kota Bogor sebagai kerangka arah pengembangan strategis transportasi perkotaan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Rekomendasi strategis tersebut disampaikan melalui deklarasi bersama yang menyepakati agar Pemkot Bogor bersama masyarakat melakukan upaya mewujudkan rencana induk program transportasi Bogor.

Isi deklarasi bersama tersebut mencakup beberapa hal, yakni pengembangan sistem angkutan massal, pengembangan fasilitas pejalan kaki dan pesepeda, peningkatan kapasitas mobilitas perkotaan, optimalisasi manajemen lalu-lintas menuju kota tertib lalu-lintas, pengembangan transportasi ramah lingkungan serta pengembangan kerja sama investasi.

Deklarasi ini ditandatangani Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, perwakilan Kementerian Perhubungan, Kementerian ESDM, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Kepolisian RI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Masa depan Bogor adalah dengan sistem transportasi yang memudahkan warga sekaligus sistem transportasi yang bisa mendorong perubahan budaya masyarakat," kata Wali Kota Bogor Bima Arya menutup acara forum diskusi grup Program Transportasi Bogor.

Sebelumnya Bima mengatakan, Pemkot Bogor memprioritaskan pembenahan transportasi di wilayah tersebut menjadi yang utama untuk segera ditangani secara bersama-sama oleh seluruh stakeholder terkait.

"Melihat realitas sekarang di Kota Bogor, pembenahan transportasi menjadi nomor satu," katanya lagi.

Kondisi ini dikarenakan tingkat kemacetan di Kota Bogor yang semakin meningkat terutama di akhir pekan.

Gempuran pengunjung yang datang, ditambah dengan peningkatan jumlah pengguna kendaraan pribadi yang tidak sebanding dengan infrastruktur yang tersedia.

"Kami fokus dan berjuang untuk membenahi transportasi di Kota Bogor," kata dia pula.

Menurutnya, Pemkot Bogor semakin giat membenahi transportasi yang sudah ditetapkan sebagai program prioritas.

Upaya tersebut memerlukan kerja sama semua pihak yang memiliki kompetensi dan kepedulian untuk ikut menyusun rencana induk penataan transportasi di kota tersebut.

"Forum diskusi Program Transportasi Bogor merupakan langkah awal kami. Bagaimanapun, Kota Bogor sekarang ini bisa dikatakan sebagai ibu kota secara 'de facto'," kata Bima.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement