Kamis 02 Apr 2015 15:58 WIB

Janji Tangerang untuk Ibu dan Bayi

Rep: C18/ Red: Ilham
Ibu dan bayinya
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ibu dan bayinya

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang berkomitmen mengurangi angka kematian terhadap ibu dan bayi yang baru lahir. Salah satu caranya adalah menyederhanakan tata laksana rujukan maternal dan neonatal di Kota Tangerang.

"Kita akan bikin Perwal (Peraturan Wali Kota) terkait dengan hal itu," kata Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, Rabu (1/4).

Selain itu, Dinas Kesehatan juga telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Sistem Rujukan Maternal dan Neonatal. Diharapkan itu menjadi motor penggerak terciptanya sistem rujukan maternal dan neonatal yang efektif dan efisien untuk penyelematan ibu dan bayi baru kahir di Kota Tangerang menuju 'zero death'.

Adapun anggota pokja tersebut berasal dari berbagai unsur pemerintah, unsur rumah sakit, dan semua yang berkaitan dengan itu.

Selain itu, untuk menyederhanakan sistem rujukan yang rumit Pemkot Tangerang akan membangun sistem informasi Pengelolaan Informasi Rujukan Gawat Darurat. Sistem itu menggunakan sms gateway yang terkoneksi dengan seluruh rumah sakit di Kota Tangerang.

"Bidan atau anggota pokja bisa mengakses langsung terkait info rumah sakit yang akan dirujuk, sehingga rujukan bisa cepat dilaksanakan tanpa harus bolak-balik," jelas Arief.

Terkait hal itu, Pemkot Tangerang saat ini telah bekerjasama dengan 33 rumah sakit di kota Tangerang. Pemkot, DPRD serta perwakilan organisasi profesi menandatangai komitmen bersama Gerakan Penyelamatan Ibu dan Bayi Baru Lahir pada Rabu, kemarin.

Sebelumnya, jelas Arief, pada 2014 lalu terdapat 120 kasus kematian bayi dari 35.067 kelahiran hidup. Lanjut Arief, artinya dari 1000 bayi yang dilahirkan, ada empat bayi yang meninggal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement