REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perajin makanan olahan berbahan baku mangga di Desa Taman Jaya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat bantuan teknologi pengeringan dari PT Bio Farma (Persero) untuk meningkatkan produktivitas.
"Para perajin makanan olahan berbahan baku mangga di desa itu mendapat teknologi pengeringan, yang juga proses kerjanya mirip dengan pengeringan vaksin," kata Manager Public Relations PT Bio Farma Nurlaela, Kamis (2/4).
Menurut Nurlaela, teknologi pengeringan makanan olahran berbahan mangga itu untuk menjawab kebutuhan warga dalam memanfaatkan buah mangga yang banyak didapati di daerah itu. Selama ini, masyarakat mengeringkan buah mangga untuk dijadikan makanan keringan secara manual, yakni dengan menggunakan panas matahari. Dengan teknologi pengeringan ini, masyarakat diharapkan bisa mengeringkan mangga dengan kapasitas yang lebih banyak.
Ia menyebutkan sejumlah perajin manisan kering berbahan baku mangga di daerah itu menjadi mitra binaan dari perusahaan vaksin nasional itu dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat di kawasan selatan Jabar. Alat pengering ini juga bisa menjadi strategi jika harga buah mangga pada musim panen di daerah itu sedang anjlok.
Dengan adanya kerja sama mitra binaan itu, buah mangga kawasan Sukabumi selatan itu bisa diolah menjadi makanan manisan yang bisa dijual ke sejumlah daerah. "Tak hanya untuk produksi manisan dan keringan, teknologi pengeringan yang kami perkenalkan juga untuk membantu perajin makanan olahan berbahan baku ikan sidat," katanya.