Kamis 02 Apr 2015 13:03 WIB

Harga Beras Ketan Naik, Pedagang Mengeluh

Rep: C12/ Red: Erik Purnama Putra
Kue ketan bakar.
Foto: Republika
Kue ketan bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, CISARUA -- Pedagang ketan bakar di Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua, Bandung Barat, merasa keberatan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Sebab, harga bahan baku pembuatan ketan bakar, yakni beras ketan kini sudah merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir.

Salah seorang pedagang ketan bakar, Usep Abdullah, menjelaskan, pada awal tahun ini, harga beras ketan masih Rp 10 ribu per kilogram (kg). Sementara, saat ini, harga beras ketan sudah mencapai Rp 14 ribu per kg. "Makanya saya naikin harganya jadi Rp 5 ribu satuannya," ujar Usep, pada Kamis (2/4).

Padahal, awalnya Usep biasa menjual dengan harga Rp 3 ribu per potongnya. Kini, dengan kenaikan harga BBM, ia merasa berat untuk menaikan lagi harga satuan ketan bakarnya. "Ya sekarang saya harus naikkan berapa lagi, nanti pelanggan bisa kabur," tambah dia.

Apalagi, lanjut dia, kini sudah mulai banyak pembeli yang mengeluh ketika dirinya menaikan harga ketan bakarnya. Karena itu, dalam kondisi ini, ia hanya bisa menghabiskan beras ketan sampai lima kilogram. Sementara, di Sabtu dan Ahad, ia tetap akan menghabiskan beras ketan lebih banyak, yakni 10 kilogram.

Di sisi lain, pedagang beras ketan di Pasar Tradisional Panorama di Lembang, Tata, mengakui, selama beberapa bulan ini memang selalu ada kenaikan harga untuk beras ketan.

Tiap bulan, harga beras ketan selalu naik sesuai dengan harga beras dan juga musim panen saat ini. Terlebih, dengan kenaikan BBM saat ini, Tata mulai menjual beras ketan di kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu.

Kendati begitu, ia mengakui, jumlah pelanggan tidak berkurang meski ada kenaikan harga beras ketan. "Tetap saja ada pembeli yang datang, dan keuntungannya tetap tidak berkurang," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement