REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku mendapat protes dari masyarakat terkait adanya pemblokiran situs berita Islam.
Protes tersebut ia dapati melalui akun media sosial Twitter miliknya. Ia mengatakan, masyarakat menilai Kementerian Agama tidak membela kepentingan umat Islam.
"Tidak ada protes secara resmi tapi di sosial media ada. Kementerian agama dinilai tidak membela kepentingan umat Islam dan ini yang harus diperjelas," ujar Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta, Rabu (1/3).
Ia menjelaskan, masyarakat harus memahami bawa perilaku radikalisme dan ekstrimisme bukanlah bagian dari Islam. Masyarakat juga harus mendapatkan pemahaman bahwa mereka yang menggunakan Islam sebagai alat untuk melegalkan tindakan radikalisme dan ekstrimisme harus diwaspadai. Ini dikarenakan, Islam bukanlah agama yang menggunakan perilaku kekerasan.
Selain itu, tindakan menyebarkan paham radikalisme atas nama Islam merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Ia berharap, untuk kedepannya masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam mengakses informasi dari manapun sumbernya.
Jika informasi tersebut menyebarkan paham yang tidak sejalan dan mengajak melakukan tindakan kekerasan maka harus ditolak.