REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Kabupaten Bandung, Taufik Nasori menyatakan kenaikan harga BBM bersubsidi akhir pekan lalu telah memberikan dampak pada jasa usaha konstruksi.
Kata dia, kenaikan tersebut mengharuskan pihaknya untuk menghitung kembali biaya produksi pengerjaan proyek pembangunan. "Ya tentu saja mempengaruhi biaya pengerjaan proyek yang sebelumnya sudah direncanakan, kami jadi menghitung lagi biaya belanja modalnya," tutur dia, Rabu (1/4).
Ia menambahkan, harga-harga material setelah kenaikan BBM tersebut kini merangkak naik. Dampak ini pun merembet pada besaran upah pekerja yang sebelumnya telah ditentukan. "Karena kan harus disesuaikan," ujar dia.
Barang material yang paling terkena imbas kenaikan BBM secara langsung adalah besi karena asalnya dari Amerika. Melemahnya kurs rupiah terhadap dolar tentu membuat barang impor makin mahal harganya.
Untungnya, lanjut dia, proses lelang tender di pemerintahan belum dimulai. Sehingga, kini ia hanya tinggal menerima perkiraan nilai proyek yang akan didiskusikan lagi oleh pemerintah. "Jadi kenaikan BBM yang sekarang tidak terlalu merepotkan kami," ujar dia.