Rabu 01 Apr 2015 20:35 WIB

Sawah di Banyusari Diduga Tercemar Limbah

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Ani Nursalikah
Sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah dari pabrik (ilustrasi).
Foto: Septianjar Muharam
Sungai yang tercemar akibat pembuangan limbah dari pabrik (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Sejumlah petani di Kampung Bangsasuta RT 01/05, Desa Cicinde Selatan, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengeluhkan pencemaran area persawahan.

Pencemaran itu diduga akibat limbah salah satu industri yang mengalir ke area persawahan warga. Akibatnya, padi yang ditanam petani tak bisa berkembang dengan sempurna.

Petani setempat Ende (60 tahun) mengatakan setelah diamati batang padi ini seperti terbakar. Di tengah-tengahnya menguning sehingga padi tidak bisa berkembang dengan baik.

"Tak hanya itu, air sawah yang dekat dengan perusahaan itu sering terasa gatal kalau kena kulit," ujarnya, Rabu (1/4).

Karena itu, petani di wilayah ini menduga telah terjadi pencemaran lingkungan akibat limbah perusahaan tersebut. Kondisi ini sudah terjadi sejak dua musim yang lalu.  

Menurut Ende, meskipun tercemar limbah, tapi tidak semua padi miliknya rusak. Dari luasan satu hektare, yang rusak mencapai ratusan meter. Saat ini, titik-titik yang diduga tercemar limbah itu sengaja tak ditanami padi.

Kepala Desa Cicinde Selatan Dasum mengatakan pihaknya sering menerima laporan dari petani terkait dugaan pencemaran limbah itu. Laporan tersebut telah disampaikan ke perwakilan dari perusahaan. Tapi, sampai saat ini tidak ada respon positif.

"Kami masih menunggu itikad baik dari perusahaan itu," ujarnya.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement