Rabu 01 Apr 2015 21:00 WIB

Sekeluarga Tewas Diduga Keracunan CO2

Pastikan produk pembersih atau obat-obatan tidak bisa terjangkau anak demi terhindar dari keracunan.
Foto: scienceclarified
Pastikan produk pembersih atau obat-obatan tidak bisa terjangkau anak demi terhindar dari keracunan.

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Pihak Kepolisian Resor Jember mengatakan hasil laboratorium forensik Kepolisian Daerah Jatim menyebutkan meninggalnya satu keluarga di Desa Candijati, Kabupaten Jember diduga keracunan karbondioksida (CO2).

"Ketiga orang yang merupakan satu keluarga diduga meninggal karena lemas, dan diketahui ada kandungan CO2 di dalam darah mereka berdasarkan hasil otopsi laboratorium forensik Polda Jatim," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Rony Setyadi, di Kabupaten Jember, Rabu (1/4).

Satu keluarga yakni Wasis (48 tahun), istrinya Saibah (42) dan anaknya bernama Ratih (9) warga di Dusun Krajan Barat, Desa Candijati, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember. Mereka ditemukan tewas dan dalam kondisi membusuk di rumahnya, Selasa (10/3).

Ketiga jenazah itu ditemukan di ruangan bagian belakang rumah dan pintu menuju ruangan itu terbuat dari kaca dan terkunci. Ruangan tersebut tidak dilengkapi ventilasi udara. Polisi juga menyita genset di rumah tersebut.

Menurut dia, kematian korban diduga karena menghirup CO2 yang berlebihan, namun polisi masih menelusuri asal gas karbondioksida.

"Memang ada genset di dalam rumah korban, namun kami belum bisa memastikan apakah CO2 itu dari genset atau benda lain. Polisi masih terus mendalaminya," ujarnya.

Ada kemungkinan satu keluarga itu menghirup CO2 terlalu lama sehingga ketiga orang itu lemas hingga akhirnya meninggal dunia di dalam ruangan keluarga.

"Kondisi rumah itu tertutup rapat ketika ditemukan. Apakah mungkin karena situasi rumah pengap, sehingga mereka lemas. Semuanya masih kami selidiki," katanya.

Ia menegaskan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh tiga warga. Polisi memastikan mereka bukan korban pembunuhan.

"Kalau bunuh diri, kami juga masih belum bisa menyimpulkan hal tersebut karena tidak ada saksi mata dalam kejadian itu," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement