REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penerbangan Citilink QG 142 tujuan Halim Perdanakusuma-Kualanamu, Senin (30/3), mengalami keterlambatan selama tiga jam.
Keterlambatan akibat kondisi kapten pilot mendadak lemas setelah 20 menit mengudara. Kopilot kemudian memutusakan kembali ke Bandara Halim-Perdanakusuma. Pendaratan dilakukan dengan aman.
Direktur Utama Citilink Indonesia Albert Burhan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (1/4), mengatakan kopilot langsung mengambil alih penerbangan sesuai prosedur dalam penerbangan keadaan darurat.
Pesawat tinggal landas sesuai jadwal terbang, namun saat melintasi Palembang pilot mendadak mengalami sakit kepala dan dengan cepat kondisi badannya menjadi lemas. Kopilot kemudian segera mengambil alih penerbangan sesuai prosedur dalam keadaan darurat.
"Pergantian pilot dan kopilot dilakukan dengan cepat untuk bisa mengejar waktu penerbangan selanjutnya," katanya.
Albert menjelaskan pesawat berada di landasan sekitar satu setengah jam. Penerbangan kembali dapat dilakukan dan kembali terbang sekitar pukul 11.40 WIB dan mendarat dengan aman dan selamat di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, pukul 13.45 WIB.
Vice President Corporate Communication Citilink Benny S Butarbutar mengaku kejadian tersebut berlangsung pada Senin (30/3), namun pihaknya baru memberitakan pada Rabu (1/4).
"Kejadiannya memang sudah tiga hari yang lalu, tapi sudah dilakukan standar dan prosedurnya yang sesuai pilot," katanya.
Dia memastikan saat ini penerbangan kembali normal setelah kejadian tersebut dan keterlambatan tidak menganggu penerbangan lain.