REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beberapa titik jalur kereta api (KA) di lintasan Sukabumi-Cianjur dan Sukabumi-Bogor rawan longsor. Kondisi ini dikarenakan kontur daerah Sukabumi, Cianjur serta Bogor yang berbukit-bukit dan tanahnya labil.
Hal tersebut mengemuka terkait anjloknya KA Siliwangi jurusan Sukabumi-Cianjur di Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi pada Selasa (31/3) sore. Diduga, peristiwa tersebut terjadi akibat longsor yang berpengaruh pada bantalan rel kereta.
"Ada beberapa titik yang memang rawan longsor dan harus diwaspadai," ujar Kepala Stasiun Sukabumi Tasiman kepada wartawan, Rabu (1/4).
Ia mencontohkan titik rawan longsor misalnya pada KM 77+1 di jalur KA Sukabumi-Cianjur yang terdapat di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.
Di lintasan tersebut terdapat perbukitan dan jurang yang berpotensi menyebabkan longsor ketika musim hujan tiba. Keadaan serupa juga terdapat di jalur KA Pangrango jurusan Sukabumi-Bogor yang rawan longsor di Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Untuk menghindari anjloknya kereta akibat longsor PT KAI telah menempatkan sejumlah petugas khusus di kawasan tersebut. Keberadaan mereka untuk memantau dan memeriksa bantalan rel KA sesaat sebelum kereta melintas.
Petugas yang diterjunkan adalah teknisi khusus dan penilik jalur kereta. Peran mereka sangat penting untuk menjaga agar bantalan rel kereta masih aman untuk dilintasi.
Tasiman mengungkapkan, khusus untuk masalah anjloknya KA Siliwangi memang berpengaruh pada jadwal keberangkatan kereta dari Sukabumi menuju Cianjur. Kereta tersebut tepatnya anjlok di Kampung Cibencoy, Desa Beuncay, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi,