Selasa 31 Mar 2015 17:15 WIB
WNI Gabung ISIS

Cabut Kewarganegaraan‎ Terduga ISIS, Pemerintah Harus Komprehensif

Rep: c 26/ Red: Indah Wulandari
Massa melakukan aksi tolak ISIS.
Foto: Antara
Massa melakukan aksi tolak ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Wacana pencabutan kewarganegaraan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang bergabung dengan kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) dinilai harus dicari faktor penyebabnya terlebih dulu. Sebab, tidak semua masyarakat yang ikut ISIS berdasarkan atas perubahan ideologi.

"Saya kira  harus dipikirkan ‎kembali melihat lebih secara komprehensif bahwa orang masuk ISIS banyak background-nya," kata anggota Komisi I DPR RI Syaiful Bahri Anshori, Selasa (31/3).

Menurutnya,  jika akar masalah penyebabnya sudah ditemukan, maka bisa ditentukan solusi penanganannya. Justru hal itu lebih penting dibandingkan membuat wacana pencabutan kewarganegaraan.

Ia menilai,  jika pemerintah serta merta melakukan itu, berarti pemerintah tidak bertanggung jawab kepada rakyatnya sendiri.

Padahal tugas pemerintah, kata dia, adalah menjaga dan mendidik rakyatnya supaya jauh lebih baik. Ia juga menyebutkan pemerintah harus hati-hati dalam menyikapi hal ini.

“Masyarakat harus diberikan pemahaman agar lebih mengerti. Ini tidak hanya dalam penanganan yang sudah masuk, tapi juga pencegahan ‎bagi yang belum gabung ISIS. Kalau pemerintah dengan mudah mencabut itu (kewarganegaraan), berarti tanggung jawab dia nggak ada," ujarnya.‎

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement