REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Netapane menegaskan kasus kaburnya sepuluh tahanan narkoba harus diusut secara tuntas.
Netapane sangat menyayangkan dengan adanya kejadian sepuluh tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang berhasil kabur, Selasa (31/3) dinihari tadi. Menurut Netapane, terjadi kelemahan dalam pengawasan tahanan narkoba di BNN.
"Ini prestasi yang buruk bagi BNN, mengingat mereka tombak utama dalam pemberantasan narkoba," kata Netapane saat dihubungi, Selasa (31/3).
Netapane menambahkan, dengan megahnya gedung BNN dan berada di tengah kota seharusnya pengawasan lebih diperketat. IPW pun menanyakan bagaimana para penjaga bisa lengah sehingga tahanan bisa kabur.
"Mereka ini kabur dengan menggergaji teralis dan menjebol tembok yang boleh dikatakan membutuhkan waktu yang sangat lama," ujar Netapane.
Netapane menghimbau agar BNN segera melakukan pengusutan secara tuntas terkait insiden ini. Ia juga meminta agar seluruh petugas diperiksa dan ruang tahanan untuk dievaluasi agar lebih baik lagi. "Kepala BNN juga harus meminta maaf kepada masyarakat terkait kecerobohan hingga mereka bisa kabur," tutup Netapane.
Sebelumnya, dilaporkan sepuluh tahanan narkoba BNN kabur dari penjara. Kesepuluh tahanan tersebut merupakan tersangka kasus narkoba jenis sabu dengan jumlah yang besar. Mereka juga terancam hukuman mati.