REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pakar tata kota dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hesti D Nawangsidi mengatakan reklamasi Pantai Utara Jakarta perlu dilakukan. Hal ini untuk mengakomodasi perkembangan jumlah penduduk Jakarta di masa depan.
"Kita harus memahami reklamasi memang dibutuhkan Jakarta," kata Hesti kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/3).
Menurut Hesti reklamasi akan menambah ketersediaan lahan di Jakarta. Saat ini luas daratan di Kota Jakarta hanya tersisa sekitar 65 ribu hektar. Penduduk Jakarta akan tumbuh menjadi 12,5 juta jiwa pada 2030. Sehingga, imbuh Hesti, Jakarta harus memiliki lahan baru untuk menampung perkembangan penduduk dan pembangunan.
Hesti mengakui reklamasi memiliki dampak negatif. Namun menurutnya dampak itu bisa dikendalikan dan dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat. Hesti mengatakan wilayah utara Jakarta paling cocok direklamasi untuk pengembangan wilayah. Sebab, kondisi wilayah Jakarta memang relatif tidak layak dan butuh direvitalisasi.
"Jadi, reklamasi sekaligus juga sebagai jawaban kebutuhan untuk revitalisasi daratan pantai lama di DKI Jakarta," terang Hesti.
Dari sisi teknis Hesti berpendapat tidak ada kendala melakukan reklamasi di utara Jakarta. Menurutnya Indonesia bisa mencontoh negara yang berhasil melakukan reklamasi seperti Singapura, Dubai, Belanda dan lainnya. "Jika dilihat dari segi engineering, hal itu hampir tidak diragukan lagi," kata Hesti.
Namun, Hesti mengatakan yang perlu dilakukan adalah membangun kesepahaman bersama tentang konsep reklamasi. Hal ini agar dicapai persepsi dan opini yang obyektif. Sebab reklamasi tidak hanya merupakan pekerjaan
keteknikan, namun juga berdimensi ekologi, sosial dan ekonomi yang harus menjadi perhatian bersama. "Misalnya, hal yang bisa mempengaruhi kehidupan nelayan dan masalah lingkungan," kata Hesti.