REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Menjelang puncak panen raya musim rendeng (penghujan) 2014/2015, harga gabah di tingkat petani di daerah lumbung padi di Kabupaten Cirebon dan Indramayu mulai turun drastis. Dikhawatirkan, harga akan makin anjlok saat sudah memasuki puncak panen raya pada April - Mei mendatang.
Berdasarkan pantauan di sejumlah daerah yang sudah panen di Kabupaten Cirebon, harga gabah kering panen (GKP) berkisar antara Rp 3.500 - Rp 3.700 per kg. Harga itu mengalami penurunan dibandingkan saat awal musim panen yang berkisar Rp 4.200 per kg.
Tak hanya itu, harga tersebut juga sudah lebih rendah dibanding HPP GKP yang mencapai Rp 3.700 per kg. Sementara daerah yang sudah panen di Kabupaten Cirebon di antaranya Kecamatan Ciwaringin, Sumber, Palimanan, Susukan dan Dukuhpuntang.
''Daerah yang sudah panen di Kabupaten Cirebon baru sekitar 30 persen,'' kata Ketua HKTI Kabupaten Cirebon, Tasrip Abu Bakar, kepada Republika, Senin (30/3).
Tasrip memprediksi, harga gabah akan lebih anjlok saat memasuki puncak musim panen yang diprediksi April - Mei mendatang. Sebab pasokan gabah di tingkat petani berlimpah.
Sementara itu, anjloknya harga gabah juga mulai terjadi di Kabupaten Indramayu. Di daerah lumbung padi tersebut, harga GKP untuk jenis Muncul dan Kebo, berkisar antara Rp 3.700 - Rp 3.800 per kg. Padahal, saat awal musim panen sekitar pertengahan Maret, harganya masih sekitar Rp 4.000 per kg.
Sementara untuk GKP jenis IR Ciherang, saat ini berkisar Rp 4.000 - Rp 4.200 per kg. Harga itu sudah jauh menurun dibandingkan awal Maret lalu yang menembus hingga Rp 5.000 per kg.
''Harga gabah diprediksi bisa dibawah HPP saat puncak panen raya terjadi karena pasokan gabah di berbagai daerah akan berlimpah,'' jelasnya Sutatang.