REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Dampak kenaikan harga BBM Sabtu (28/3), memicu harga beberapa jenis kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan. Bahan kebutuhan yang mengalami kenaikan tersebut, antara lain seperti telur, gula pasir dan minyak goreng curah.
''Hanya beras yang harganya masih stabil karena saat ini sedang panen,'' kata Rani (45), seorang pedagang di Pasar Wage yang merupakan salah satu pasar induk Kota Purwokerto, Senin (30/3).
Meski demikian dia menyebutkan, kenaikan harga yang terjadi pada berbagai kebutuhan pokok tersebut tidak terlalu banyak. Seperi telur ayam negeri, hanya naik Rp 1.000 per kilogram dari Rp 15 ribu menjadi Rp 16 ribu per kilogram.
Demikian juga minyak goreng curah, hanya naik Rp 500 dari Rp 11 ribu per kilogram menjadi Rp 10.500 per kilogram, dan gula pasir naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10 ribu per kilogram.
Dia menyebutkan, kenaikan harga tersebut dilakukan karena harga dari pemasoknya juga mengalami kenaikan. ''Besarnya kenaikan juga sama, sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000 per kilogram. Menurut pemasoknya, kenaikan harga sebesar itu dilakukan karena harga BBM naik lumayan tinggi. Bukan karena setok berkurang,'' jelasnya.
Menurut dia, harga kebutuhan yang relatif masih stabil hanya untuk jenis beras. Untuk beras jenis medium seperti IR 64 dan sejenisnya, harga beras masih bertahan sekitar Rp 7.700 per kilogram hingga Rp 7.900 per kilogram.
''Kalau beras, harganya masih stabil sejak sepekan lalu karena saat ini masih panen raya. Mungkin kenaikan harga ongkos angkut akibat kenaikan harga BBM, dibebankan pada petaninya karena kabarnya harga gabah panen jusru terus merosot,'' jelasnya.
Pedagang kelontong lainnya, Ny Wati (38), menyebutkan kenaikan harga BBM yang cukup besar, biasanya akan tetap berpengaruh terhadap harga berbagai kebutuhan pokok yang dijual pedagang. ''Biasanya, kenaikan harga akan mulai berlangsung sejak 3-4 hari setelah kenaikan harga BBM. Jadi kalau ada bahan kebutuhan yang sekarang belum naik, kemungkinan besok atau lusa akan mengalami kenaikan,'' jelasnya.