REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kenaikan harga BBM belum berpengaruh pada harga beras di Bali. Kenyataannnya di tingkat pengecer, harga beras untuk semua jenis, justru turun sebesar Rp 500 per kilogram.
Dari pemantauan Republika di pasar Badung, Denpasar, Senin (30/3), harga beras untuk C4 turun dari Rp 10.500 jadi Rp 10.000. Sedangkan untuk C4 super dari Rp 11.500 menjadi Rp 11.000. "Penurunan harga sudah sejak Ahad," kata Sujarwo, salah seorang pedagang beras.
Hanya saja Jarwo mengatakan, turunnya harga beras tidak diikuti oleh harga bumbu sayur seperti cabe merah dan cabe rawit. Untuk harga cabe rawit meningkat dari Rp 25.000 jadi Rp 30.000.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Kerjasama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, membenarkan penurunan harga beras di pasar. Dikatakannya, harga beras turun di tingkat distributor dan juga pengecer.
Menurut Agung, naik dan turunnya harga beras tidak dipengaruhi oleh naik turunnya harga BBM. Tetapi sebutnya, lebih disebabkan oleh pasokan yang ada.
"Kalau pasokannya lancar, harga beras stabil. Tapi kalau panen gagal dan pasokan seret, harga beras akan naik," katanya.