Senin 30 Mar 2015 19:20 WIB

Panglima TNI: Santoso, Menyerahlah atau Mati

Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/1). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/1). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengimbau Santoso, gembong teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk menyerah kepada aparat keamanan. Menurutnya, hanya ada dua pilihan, meyerahkan diri atau mati.

"Nanti kalau ketemu TNI ada dua risikonya, mati atau dia menyerahkan diri," kata Moeldoko, sesaat sebelum terbang ke Poso untuk membuka latihan perang gabungan TNI, Senin (30/3).

Santoso adalah pimpinan kelompok teroris yang diduga kuat melakukan serangkaian kasus kekerasan di Kabupaten Poso dan beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tengah. Saat ini terdapat latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di Poso yang dilakukan Divisi II Komando Strategis TNI AD yang diperkuat beberapa unsur dari TNI Angkatan Darat dan TNI Angkatan Laut. Secara keseluruhan berjumlah sekitar 3.200 personel.

Dia mengatakan saat ini di Kabupaten Poso terdapat sekelompok sipil kecil dan bersenjata dan tidak boleh dibiarkan. Kelompok dimaksud adalah 20-an orang yang saat ini bersembunyi di hutan dan kerap menebar teror kepada aparat dan masyarakat.

"Kelompok tersebut jangan sampai dibiarkan. Kalau dibiarkan, kelompok radikal lainnya bisa merasa nyaman di Poso dan tumbuh besar," ujarnya.

Dia mengatakan jika kelompok pimpinan Santoso tersebut dibiarkan maka kelompok radikal Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) suatu saat bisa bergabung dengan mereka.

"Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk ISIS di Indonesia, termasuk di Poso," kata Jenderal bintang empat ini.

Dia juga kembali menegaskan latihan perang seperti di Poso tersebut adalah latihan rutin tahunan yang lokasinya bisa di mana saja. "Tapi kalau ketemu Santoso dan tidak mau menyerah, ya saya tembak," katanya, menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement