Senin 30 Mar 2015 20:23 WIB

Sopir Angkot di Padang Naikkan Ongkos Sepihak

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Ani Nursalikah
Sopir Angkot (ilustrasi)
Foto: Antara Foto
Sopir Angkot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kenaikan harga BBM, membuat sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kota Padang menaikkan harga BBM secara sepihak.

Heri, salah satu supir angkot jurusan Pasar Raya-Lubuk Buaya mengatakan terpaksa menaikkan tarif dari Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Ia menjelaskaan, salah satu  alasan menaikan tarif lantaran harga BBM yang naik Rp 500.

Dia mengatakan sejumlah pelanggan memang mengeluh dengan kenaikan tarif angkot. Namun, ia juga berharap pengertian para pelanggan dari adanya kenaikan harga BBM.

“Belum koordinasi (dengan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika). Tapi kalau minyak naik, kami mohon kepada pemerintah untuk menaikkan juga (tarif),” kata Heri kepada Republika di Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin  (30/3).

Sinta salah seorang mahasiswi di Universitas Bung Hatta mengaku mengerti dengan adanya kenaikan tarif angkutan kota. “Ya karena BBM naik, pasti ikut naik juga sih, tapi jangan mahal-mahal,” kata dia.

Menurutnya, kenaikan tarif angkutan sebesar Rp 1.000 tak sebanding dengan kenaikan harga BBM yang hanya Rp 500.

Ketua Organda Kota Padang Sofyan meminta sopir angkot mengacu kepada tarif angkutan lama. Sebab, kenaikan harga BBM pada Maret ini, belum mencapai Rp 1.000. Ia juga meminta saling pengertian antara supir angkot dengan penumpang terkait masalah tarif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement