Senin 30 Mar 2015 17:30 WIB

Din: Terorisme Rekayasa Agar Islam Dicap Teroris

Rep: c05/ Red: Karta Raharja Ucu
Terorisme
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, HAINAN -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin menyatakan, fenomena terorisme mengatasnamakan Islam tak terjadi sendiri begitu saja. Namun banyak faktor menjadi penyebabnya.

Seperti faktor kesenjangan sosial, ekonomi, maupun budaya. “Bahkan bisa juga penyebabnya dari pihak luar. Mereka merekayasa agar Islam dicap sebagai teroris,” kata dia dalam pesan singkat kepada ROL, Senin (30/3).

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin menegaskan, Islam bukan agama teroris. Pernyataan itu disampaikan Din saat menyampaikan ceramah terkait ide Islam Jalan Tengah di Cina.

Berbicara dalam acara Boao Forum For The Future Asia (BFA), Din menjelaskan prinsip jalan tengah Islam (Wasathiyah) sebagai jalan keluar pada problematika peradaban. Ia menyatakan, jalan tengah ini menekankan dialog antarumat beragama di seluruh dunia.

“Dari dialog ini akhirnya terjadi sikap saling menghormati antara masing masing umat beragama,” kata dia.

Acara Boao Forum For The Future Asia (BFA) dihelat sejak 27 Maret hingga 30 Maret 2015. Acara yang bertempat di Boau, Pulau Hainan, Cina merupakan agenda tahunan dan sudah diselenggarakan sebanyak 14 kali.

Dalam acara BFA dibahas isu isu terkini tentang ekonomi dan juga perdagangan. Baru pada perhelatan kali ini, isu agama menjadi topik baru yang ikut dibahas. Dari Indonesia selain Din, turut hadir juga Presiden Jokowi, Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menlu Retno Marsudi, Mendag Rahmat Gobel, dan Kepala BKPM Sibarani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement