REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian mengungkapkan hingga triwulan pertama 2015 pihaknya telah mendistribusikan traktor kepada petani di seluruh Indonesia sebanyak 30.000. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pada tahun ini Kementan siap mendistribusikan traktor ke petani sebanyak 60 ribu unit.
"Dengan demikian hingga saat ini sebanyak 50 persen traktor telah kami distribusikan, termasuk untuk Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur," katanya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Upaya Khusus Percepatan Swasembada Pangan dan Peningkatan Produksi Komoditas Strategis melalui APBN-Perubahan 2015, Senin (30/3).
Di hadapan para kepala Dinas Pertanian, Dinas Peternakan maupun Dinas Perkebunan seluruh Indonesia, menteri menyatakan untuk mempercepat distribusi alat mesin pertanian (alsintan), pupuk maupun benih, pihaknya melakukan perubahan.
Perubahan berupa regulasi yakni dari sebelumnya melalui tender menjadi penunjukan langsung mulai Desember 2014. Menurut dia, jika menggunakan sistem tender maka diperlukan waktu antara tiga hingga empat bulan untuk pendistribusian.
"Ini yang biasanya bulan kelima setelah APBN atau APBN-Perubahan, kini sebagian sudah dibagi termasuk di Ponorogo, Jawa Timur. Kalo masih tender saya yakin traktor belum terbagi sampai saat ini," katanya.
Mentan menyatakan, bantuan traktor kali ini merupakan bantuan terbesar dan tercepat sepanjang sejarah pertanian Indonesia. Terkait adanya keresahan di kalangan petani mengenai penarikan kembali traktor yang dibagikan di Ponorogo, Jawa Timur, Amran menegaskan, bantuan itu bukan ditarik ke pabrik melainkan didistribusikan ke wilayah lain yang data adminitrasinya dinilai sudah siap.