REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengatakan, pada Februari 2015 lalu Kemenkes meluncurkan Program Nusantara Sehat (NS). Program ini bertujuan melakukan penguatan pelayanan kesehatan primer yang fokus pada upaya promotif, preventif, dengan berbasis tim.
Tim Nusantara Sehat, ujar Nila, berisi tenaga profesional kesehatan. Antara lain dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli analisis medis, juga tenaga kefarmasian.
"Mereka yang dikirim merupakan tenaga muda di bawah 30 tahun dan belum menikah. Saya salut mereka mau dikirim ke daerah terpencil, Indonesia perlu anak muda yang mau berbakti kepada bangsa," kata Nila, Ahad, (29/3).
Sebelum dikirim, para tenaga kesehatan ini diberi pembekalan terkait dengan penyakit-penyakit yang sering ditangani di puskesmas. Dokter yang dikirim ke daerah terpencil itu merupakan dokter-dokter yang sudah pengalaman.
Mereka juga dibekali ilmu kesehatan anak, ilmu komunikasi, menghadapi situasi emergensi, diberi ilmu kepemimpinan dan penguatan mental. Mereka juga diberi pelatihan semi militer.
Tenaga kesehatan ini, terang Nila, dikirim ke puskesmas di daerah tertinggal, kepualauan, berbatasan dengan negara tetangga baik di darat maupun air. Antara lain di Sabang, Simelu, Merauke, Bengkulu Utara, Maluku Barat Daya, Nunukan, Sangau, Talaud, Boven Digoel.
Tim Nusantara Sehat ini, ujar dia, diberi tugas memperbaiki kesehatan masyarakat di daerah. Diharapkan masyarakat sadar kesehatan mulai dari diri masyarakat dulu.
Tim ini juga harus mendorong pemberdayaan masyarakat supaya dapat akses air bersih juga listrik. Dari 6671 yang mendaftar menjadi Tim Nusantara Sehat, hanya lolos 144 orang.
Sementara itu, Tenaga Kesehatan Masyarakat dari NTT, Ebiet Taun mengatakan, ia punya impian untuk membantu masyarat daerah supaya lebih sehat.
"Saya ingin mengabdi makanya ikut tim ini," kata dia.