REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN, SUMUT -- Tujuh korban anak buah kapal (ABK) yang dinyatakan hilang diduga masih berada di dalam Kapal Motor Kumala Endah yang tenggelam di perairan Belawan, Provinsi Sumatera Utara.
"Ketujuh ABK tersebut, kemungkinan masih dalam keadaan terjepit di dalam kapal kargo yang mengangkut bahan material bangunan tersebut," kata Kepala Seksi Operasi SAR Medan Gusti Syaiful di Belawan, Ahad (29/3).
Menurut dia, penyelam Tim SAR Medan yang malakukan pencarian pada hari Minggu tidak melihat satu pun ABK tersebut mengapung atau berada di sekitar perairan Belawan.
"Tim penyelam yang berjumlah enam orang itu telah menyisir di lokasi tenggelamnya kapal kargo tersebut. Namun, tidak juga menemukan ABK yang tenggelam atau hasilnya nihil," ucap Syaiful.
Dalam pencariaan pada hari ke-6, kata dia, Tim Search and Rescue (SAR) Medan melakukan penyelaman dengan kedalaman sekitar 6--8 meter. Sementara itu, arus di dasar laut dalam keadaan deras dan tidak bersahabat.
Tim SAR sudah bekerja keras untuk menemukan ABK yang tenggelam bersama KM Kemala Endah yang mengalami kebocoran di perairan Belawan Pantai Timur Sumatra.
"Namun, sampai saat ini belum juga membuah hasil, dan Tim SAR Gabungan itu masih terus melakukan pencarian sampai dapat," katanya.
Syaiful menambahkan bahwa penemuan dua ABK (Daniel dan Sutimin) oleh Tim SAR Gabungan pada hari Kamis (26/3) siang di perairan Belawan karena korban yang berada di dalam KM Kemala Endah keadaan mengapung.
"Tim SAR Gabungan yang diterjunkan untuk mencari ABK yang tenggelam itu sebanyak 28 orang dan menggunakan empat unit kapal motor," kata Syaiful.