REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sebentar lagi akan terbentuk akan diisi oleh orang-orang muda dalam kepengurusannya, termasuk ketua umumnya.
PSI akan dipimpin oleh seorang ketua umum perempuan yang tidak asing bagi publik, yaitu Grace Natalie. Begitu juga dengan sosok Sekertaris Jenderal, Raja Juli Antoni, Phd.
Grace Natalie, perempuan berdarah Melayu, Tionghoa dan Belanda ini lahir pada tanggal 4 Juli 1982. Sejak menamatkan kuliah di Institut Bisnis Indonesia, langsung aktif di media Televisi. Memulai karir sebagai reporter di SCTV, lalu dipercaya menjadi News Anchor Liputan6 SCTV.
Kecintaannya pada media televisi berlanjut ke ANTV lalu terakhir di TVOne. Bukan sembarang jurnalis, dalam karirnya dia selalu dekat dengan isu politik. Berbagai tokoh internasional pernah diwawancarainya: George Soros, Steve Forbes, Ramos Horta dan Abhisit Vejjajiva.
Sejak memulai karirnya, sebagai perempuan, Grace tidak jarang mendapatkan perlakuan diskriminatif, bahkan dari teman-teman jurnalis sendiri. Pernah sekali, dalam liputan di rumah Presiden SBY saat itu, seorang jurnalis media cetak mengatakan kepadanya “kenapa jadi jurnalis? Kenapa tidak buka toko saja?”.
Bagi Grace itu sempat membuatnya sedikit terpukul. Namun dirinya pantang menyerah. Grace membuktikan dirinya mampu, tidak hanya sebagai jurnalis, tapi termasuk mentransformasikan dirinya ke hal baru, riset politik.
Tahun 2012, Grace dipercaya sebagai CEO di sebuah lembaga survey ternama yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Beberapa momentum politik penting dilewatinya bersama SMRC, termasuk Pemilihan Legislatif dan Presiden 2014 sebagai kiprah terakhirnya di SMRC.