REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rencana pembentukan Partai Solidaritas Indonesia mulai tercium media. Yang mengejutkan kepengurusan pusat sampai kecamatan adalah anak anak muda yang tidak pernah terlibat dalam kepengurusan harian parpol. Bermodal semangat itu, mereka pelan-pelan mulai berbentuk.
Tapi juga yang menarik adalah, PSI ternyata di pimpin oleh seorang ketua umum perempuan yang tidak asing bagi publik. Begitu juga dengan sosok Sekertaris Jenderal, Raja Juli Antoni. “Saya kini resmi berpolitik, saya bersama beberapa kawan muda sedang membangun sebuah partai baru bernama PSI, mohon doa restunya,” kata Ketua Umum PSI Grace Natalie, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (29/3).
Grace Natalie, perempuan berdarah Melayu, Tionghoa, dan Belanda ini lahir pada tanggal 4 Juli 1982. Sejak menamatkan kuliah di Institut Bisnis Indonesia, langsung aktif di media televisi. Memulai karir sebagai reporter di SCTV, lalu dipercaya menjadi News Anchor Liputan6 SCTV. Kecintaannya pada media televisi berlanjut ke ANTV lalu terakhir di TVOne. Bukan sembarang jurnalis, dalam karirnya dia selalu dekat dengan isu politik. Berbagai tokoh internasional pernah diwawancarainya: George Soros, Steve Forbes, Ramos Horta, dan Abhisit Vejjajiva.
Sejak memulai karirnya, sebagai perempuan, Grace tidak jarang mendapatkan perlakuan diskriminatif, bahkan dari teman-teman jurnalis sendiri. Pernah sekali, dalam liputan di rumah presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu, seorang jurnalis media cetak mengatakan kepadanya, “Kenapa jadi jurnalis? Kenapa tidak buka toko saja?”
Bagi Grace itu sempat membuatnya sedikit terpukul. Namun dirinya pantang menyerah. Grace membuktikan dirinya mampu, tidak hanya sebagai jurnalis, tapi termasuk mentransformasikan dirinya ke hal baru, riset politik.
Tahun 2012, Grace dipercaya sebagai CEO di sebuah lembaga survei ternama yakni Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Beberapa momentum politik penting dilewatinya bersama SMRC, termasuk Pemilihan Legislatif dan Presiden 2014 sebagai kiprah terakhirnya di SMRC.
Pengalaman sebagai jurnalis, menjadi CEO sebuah lembaga survei politik ternama, tentu cukup menjadi alasan, mengapa Grace didaulat oleh kawan-kawannya di PSI sebagai ketua umum. Tidak tanggung-tanggung, dalam lompatan diri ke politik, Grace yang masih berusia 32 tahun, kini menjadi ketua umum parpol termuda di Indonesia, pertama kali dalam sejarah, seorang generasi 80an menjadi ketua umum partai.
Selain itu Grace mencatatkan dirinya sebagai perempuan kedua yang menjabat pimpinan tertinggi partai politik. “Jangankan keterwakilan perempuan, ketua umum PSI ini perempuan” kata Grace.