REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Puluhan komunitas, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, siap berpartisipasi melakukan aksi simbolis mematikan lampu dan peralatan elektronik selama satu jam pada "Earth Hour" pada Sabtu (28/3) malam ini.
"Beberapa komunitas telah membuat pernyataan tentang isu-isu lingkungan di Kota Mataram. Pada malam selebrasi, Sabtu (28/3), mereka juga menyampaikan aspirasinya," kata Koordinator "Earth Hour" Kota Mataram, Gunawan.
Menurut dia, tahun ini merupakan kali kedua keikutsertaan Kota Mataram dalam gerakan "Earth Hour". Bahkan, Pemerintah Kota Mataram telah memberikan dukungan untuk "event switch off" yang jatuh pada Sabtu.
"Dukungan yang diberikan berupa imbauan kepada seluruh SKPD, camat, dan lurah untuk mematikan sebagian atau seluruh lampu kantor pada pukul 20.30-21-30 WITA sekaligus menyosilisasikan gerakan "Earth Hour" kepada masyarakat di wilayah masing-masing," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika