Sabtu 28 Mar 2015 15:12 WIB

Warga Batam Kaget Harga BBM Naik Lagi

Petugas mengisi bahan bakar Gandaria, Jakarta, Jumat (27/2).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas mengisi bahan bakar Gandaria, Jakarta, Jumat (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Beberapa warga Kota Batam, Kepulauan Riau, dikagetkan kenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium dari Rp 6.800 per liter menjadi Rp 7.300 per liter dan solar dari Rp 6.400 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.

"Naik lagi, perasaan baru bulan lalu naiknya. Sekarang naiknya tiba-tiba begitu saja ya," kata warga Batam Yudi yang ditemui di SPBU Baloi di Batam, Sabtu (28/3).

Di Batam, memang tidak ada antrean pembelian kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar umum sejak Jumat (27/3) malam, seperti kenaikan BBM sebelum-sebelumnya. Yudi mengatakan memahami kebijakan pemerintah untuk mengevaluasi harga Premium dan Solar setiap bulan. Namun tidak menyangka kenaikan terjadi dalam dua bulan berturut-turut.

Hal senada dikatakan warga Batam lainnya, Hendri yang juga kaget dengan kenaikan harga BBM premium dan solar. "Memang kenaikkannya sedikit, tapi kalau diakumulasi sejak akhir tahun lalu, sudah banyak juga," kata dia.

Sementara itu, dalam rilis yang diterima Antara di Batam, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pemerintah memberlakukan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa, Madura, dan Bali sebesar Rp 7.300 per liter (semula Rp 6.800 per liter). Dan harga baru Solar sebesar Rp 6.900 per liter (semula Rp 6.400 per liter).

Dia mengatakan harga indeks pasar dunia untuk gasoline dan gasoil dan nilai kurs dolar Amerika Serikat terhadap Rupiah mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015 sehingga memberikan pengaruh pada pergerakan harga BBM.

Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk gasoline atau Premium telah meningkat sebesar 13 persen sedangkan untuk gasoil atau Solar pada periode yang sama meningkat 9 persen. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dollar terhadap rupiah yang juga mengalami peningkatan sebesar 3,4 persen.

"Sehingga ketika dirupiahkan, harga indeks pasar dunia untuk premium dan solar masing-masing telah meningkat sebesar 17 persen dan 13 persen. Kenaikan ini tentu saja akan berdampak terhadap harga kedua jenis BBM tersebut. Untuk itu, diperlukan penyesuaian harga premium dan solar yang berlaku saat ini." kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement