REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNGARA -- Nasib naas dialami Samsul Huda (31), warga Semarang Kidul RT 01 RW 01 Kecamatan Banjarnegara Kabupaten Banjarnegara. Operator alat berat eskavator ini, meninggal dunia setelah eskavator yang dioperasikannya terbalik dan menindih tubuhnya, pada Kamis (26/3) sore.
Proses evakuasi korban pun mengalami kendala, bahkan tim SAR gabungan baru dapat dievakuasi Jumat (27/3) pagi.
Menurut Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap, Mulwahyono, kejadian naas yang menimpa korban terjadi saat yang bersangkutan sedang beristirahat mengeruk batu lempeng di prtambangan Blok Sitedeng Desa Sarwodadi Krajan Kecamatan Pejawaran Kabupaten Banjarnegara.
''Karena hujan turun cukup lebat di lokasi penambangan, korban menghentikan operasional dan memarkir eskavatornya di salah satu tebing. Bahkan saat beristirahat, korban sempat tertidur di kabin eskavator,'' jelasnya.
Saat sedang tertidur itulah, tanah yang menjadi landasan eskavator bergerak dan longsor ke bawah sehingga eskavator terguling ke bawah dan menjepit tubuh korban dalam posisi terbalik. Beberapa pekerja tambang sempat yang kemudian berupaya menolong korban, melihat kondisi korban sudah tidak bergerak tertimpa eskavator.
Demikian juga, upaya melakukan evakuasi juga tidak mungkin dilakukan secara manual karena bobot eskavator yang terlalu berat. Selain itu, hujan juga masih terus terjadi yang dikhawatirkan bisa menimbulkan longsor susulan.
Mendapati kondisi ini, pekerja tambang kemudian melaporkan kejadian itu pada kepolisian setempat yang kemudian meminta bantuan pada Tim SAR Banjarnegara. ''Kami menerima informasi adanya kejadian itu anggota BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Banjarnegara, Jumat dinihari sekitar pukul 01.00,'' jelasnya.
Setelah mendapatkan info tersebut, Muhwahyono langsung menyiapkan tujuh anggota rescue beserta peralatan dan berangkat ke lokasi kejadian pukul 02.30. ''Setelah kami tiba, bersama-sama dengan SAR Banjarnegara, BPBD Banjarnegara, PMI, TNI, Polres Banjarnegara dan warga setempat, langsung berupaya melakukan evakuasi,'' jelasnya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, tim SAR gabungan akhirnya bisa mengevakuasi korban pada Jumat (27/3) pagi pagi pukul 09.15, dan langsung dilarikan ke Puskesmas Pejawaran. ''Namun kondisi korban saat itu sudah meninggal dunia,'' jelasnya.
Untuk melakukan proses evakuasi tersebut, tim SAR gabungan terpaksa mengerahkan berbagai perlatan. Selain itu, tim SAR juga menggunakan alat pemotong yaitu combicutter untuk memotong bodi ekskavator agar tubuh korban yang terjepit bisa diangkat.