Jumat 27 Mar 2015 17:43 WIB

Guru Ngaji Minta Lebih Diperhatikan

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
sejumlah guru ngaji dan marbut yang menerima asuransi ukhuwah dari pppa kerjasama dengan Takaful
Foto: dok.pppa
sejumlah guru ngaji dan marbut yang menerima asuransi ukhuwah dari pppa kerjasama dengan Takaful

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Ketua Komisi V bidang Kesejahteraan dan Pemberdayaan Perempuan, DPRD Nusa Tenggara Barat, Wartiah mengaku perhatian pemerintah daerah terhadap guru mengaji di pondok-pondok pesantren terbilang masih minim. Adapun program-program bantuan yang ada relatif sedikit

“Banyak masukan masyarakat dibawah, kondisinya perhatian (program) terhadap guru mengaji masih sedikit. Mereka minta diperhatikan,” ujarnya kepada wartawan seusai melakukan kunjungan ke daerah-daerah NTB di Kota Mataram, Jumat (27/3).

Selain itu, menurutnya, masalah lain yang mengemuka di masyarakat adalah keinginan mereka agar program bantuan siswa miskin diperbanyak termasuk untuk pondok-pondok pesantren.   

Ia menuturkan, harapan lain masyarakat di tingkat desa adalah adanya program yang bersentuhan langsung dengan pembukaan jalan pertanian serta yang berhubungan dengan bantuan permodalan kegiatan usaha.

Wartiah mengatakan masyarakat pun banyak menginginkan agar pembinaan olahraga terutama menyangkut dengan perbaikan lapangan sepakbola bisa ditingkatkan. Dimana, aset-aset yang ada dikembalikan ke desa dan tidak diambil oleh pemda.

“Rata-rata, kita turun di tingkat desa program yang bersentuhan dengan pembukaan jalan pertanian dan kegiatan yang berhubungan dengan bantuan permodalan kegiatan usaha kecil itu yang sering disampaikan,” ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement