Jumat 27 Mar 2015 15:02 WIB

Wapres Janji Lindungi WNI di Yaman

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Pendemo menentang gerakan Houthi yang menguasai Yaman.
Foto: Reuters
Pendemo menentang gerakan Houthi yang menguasai Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pemerintahan di negara Yaman saat ini tengah bergejolak. Kelompok militan Houthi dilaporkan telah menyerang istana presiden dan berhasil menggulingkan Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi.

Akibatnya, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di negeri itu pun khawatir terhadap kondisi mereka dan minta untuk dipulangkan ke tanah air.

Wakil Presiden Jusuf Kalla pun menegaskan pemerintah akan melindungi dan membantu WNI yang mengalami kesulitan di luar negeri.

"Ya tentu semua WNI yang mengalami kesulitan harus dilindungi, tergantung keadaan," kata JK di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (27/3).

Kendati demikian, Kalla mengaku hingga kini belum mendapatkan laporan terkait perkembangan terbaru di negara tersebut.

"Saya belum dapat laporan di sana tetapi yang di sana kan banyak mahasiswa," tambah dia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenlu RI Armanartha Nasir mengatakan terdapat 158 WNI di Yaman yang telah mendaftar agar segera dipulangkan ke Indonesia. Namun, hingga saat ini baru 130 WNI yang telah dipulangkan.

Para WNI tersebut berasal dari berbagai dari kota di Yaman. Kemenlu pun telah mengeluarkan peringatan perjalanan bagi WNI yang akan mengunjungi Yaman.

Kekuasaan Yaman mulai dipegang oleh kelompok Houthi sejak Presiden Yaman digulingkan. Selain kelompok Houthi yang sering berkonflik di negeri tersebut, terdapat pula kelompok Alqaeda dan pejuang Sunni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement