REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mendukung program pemerintah yang ingin menggenjot konsumsi ikan nasional, sejumlah elemen massa kompak melakukan kampanye. Salah satunya dilakukan Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas (IKAL) RI.
“Kita ingin punya sumber daya manusia berkualitas, makanya tingkat konsumsi ikan perlu terus didorong,” kata Anggota IKAL 49 Widodo Sigit di sela-sela festival olahan ikan resep nusantara di Menteng, Jakarta, Kamis (26/3).
Mengonsumsi ikan tidak hanya sebagai sumber protein tetapi juga mengandung lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik bagi kesehatan tubuh dan otak. Selain itu, dalam ikan terdapat nutrisi dan protein yang merupakan modal dalam pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas, mandiri dan sejahtera.
Menurut Widodo, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, pada 2014 konsumsi ikan nasional hanya mencapai 38 kilogram per kapita per tahun. Malaysia sudah mencapai 70 kilogram dan Jepang 140 kilogram per kapita per tahun. Pada 2019, pemerintah menargetkan konsumsi ikan nasional per kapita per tahun bisa mencapai 50 kilogram.
Elemen massa lainnya yang ikut aksi, yakni Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada Fakultas Hukum 1988 (KAGAMA FH88). Dengan dukungan serupa, mereka melakukan kampanye makan ikan nasional. Ketua KAGAMA FH88 Jamaslin Purba mengatakan, kandungan protein yang besar dalam ikan diharapkan mampu memperbaiki kebutuhan gizi masyarakat Indonesia selain dari daging yang harganya lebih tinggi.
Rencananya, kampanye tersebut akan diselenggarakan di beberapa tempat dan kota diawali dari Kantin Kendal, Jalan Kendal No 1 Menteng (26-28 Maret), disambung di Cijantung Mall (29-31 Maret), lalu di Cantya Hotel di Jalan Sisingamangaraja No 21 A, Yogyakarta (31 maret hingga 2 April) dan akan berakhir di Kantin Koperasi Primer Lemhannas RI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat (1-3 April 2015).