Kamis 26 Mar 2015 23:44 WIB

Warga Keluhkan Layanan Air Aetra Jakarta

Rep: Niken Paramita/ Red: Indira Rezkisari
Air minum
Foto: pixabay
Air minum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warga Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Hadi Wahyu, mengeluhkan layanan air bersih yang disalurkan dari PT Aetra Air Jakarta buruk. Distribusi air sering kali mati tanpa ada pemberitahuan lebih dulu dari perusahaan kepada pelanggan. Selain itu tak jarang air yang mengalir keruh dan kotor.

Kondisi ini, menurut Hadi, dialami bukan hanya sekali. Namun setiap kali dikeluhkan melalui layanan costumer service, perusahaan pun tak memberikan respon yang memuaskan. “Kalau diadukan perusahaan cuma bilang ada pipa yang bocor tapi tidak kasih solusi,” kata Hadi kepada ROL, Kamis (26/3).

Keluhan yang sama juga sering dialami warga di kompleks perumahan Manunggal Bhakti lainnya. Yang menarik dalam satu kompleks yang sama terkadang layanan air tidak merata. “Kadang sebagian rumah airnya bersih, yang lain airnya keruh,” katanya.

Buruknya layanan pelanggan Aetra ini tentu membuat Hadi harus menelan kekecewaan. Tak jarang aktivitas di dalam ruang sering terganggu seiring dengan matinya aliran air.

Sementara itu Corporate Secretary Aetra, Pratama S. Adi, mengungkapkan terganggunya distribusi air ke pelanggan disebabkan oleh dua hal, yakni berkurangnya pasokan air baku sebagai sumber air bersih dan mati listrik.

“Yang jelas kita bisa mendistribusikan air jika ada air bakunya. Kerap kali air baku kita yang dari sungai Kalimalang terganggu, misalnya saat musim hujan. Kadang kala masalah listrik juga pernah mengganggu. Tapi paling sering karena pasokan air bakunya berkurang,” kata Pratama.

Pratama mengakui setiap terhambatnya distribusi air akan diberitahukan langsung kepada pelanggan melalui SMS. Informasi lainnya disampaikan melalui radio dan surat kabar lokal setempat.

“Kalau pelanggan kita terdaftar ada nomor ponselnya pasti akan kita beritahu kepada pelanggan yang terkena dampak perbaikan kebocoran. Kalau areanya cukup besar kita kirimkan tanki darurat,” katanya.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement