Kamis 26 Mar 2015 20:34 WIB

Mahasiswa Tuding Wali Kota Medan Korupsi

Rep: Ahmad Rozali/ Red: Djibril Muhammad
 Wali Kota Medan Dzulmi Eldin (tengah) mengangkat kotak suara ke truk untuk didistribusikan di Medan, Sumut, Ahad (6/7).
Foto: Antara
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin (tengah) mengangkat kotak suara ke truk untuk didistribusikan di Medan, Sumut, Ahad (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Alwashliyah (HIMMAH) menuding Wali kota Medan, Zulmi ELdin sebagai koruptor.

"Selain itu, Zulmi Eldin selaku Wali kota Medan ini kita kenal sebagai Pemimpin Koruptor," ujar Pimpinan HIMMAH Kota Medan, Ade Syahputra Rotonga saat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor wali kota Medan di Jalan Kapten Maulana Lubis, Medan Sumatra Utara, Kamis (26/3).

Ade mengatakan, Eldin terlibat dalam praktik Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) dengan menjual belikan tanah milik Pemko Medan.

Eldin dituduh bermain mata dengan PT Moratelindo untuk mendirikan 15 tower pemancar milik perusahaan tersebut tanpa izin. Ade menuding, Eldin melakukan praktik korupsi sejak Eldin menjabat kepala Dinas Pendapatan Kota Medan pada 2006-2007.

Dalam catatannya, Eldin disebut melakukan praktik korupsi Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar Rp 2.1 miliar pada 2006 lalu.

Selain itu, Eldin dituding menyulap uang sebesar Rp 2.8 miliar rupiah dari Upah Pungut Pajak serta program Komputerisasi senilai Rp 14 miliar pada 2006 hingga 2007. Eldin diduga terlibat dalam program belanja fiktif pemeliharaan berkala komputer online payment system senilai Rp 2.3 miliar.

Dalam proyek tersebut satu unit komputer digelembungkan menjadi Rp 15 juta rupiah dan sementara laptop seharga Rp 19 juta rupiah perunit.

Dalam tuntutannya, HIMMAH meminta DPRD Kota Meda untuk lebih ketat dalam mengawasi Wali Kota Medan. Mereka juga meminta agar aparat keamanan menindak lanjuti dugaan korupsi yang dialakukan oleh Eldin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement