Kamis 26 Mar 2015 14:26 WIB

Ssttt, Direktur Twitter Temui Wapres JK

Twitter
Foto: REUTERS
Twitter

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Twitter Dick Costolo menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Kamis (26/3). Pertemuan ini bertujuan untuk membahas peluang bisnis di Tanah Air.

"Kami mendiskusikan Indonesia secara umum memiliki pengguna daring yang sangat besar dan memiliki pengaruh bagi pertumbuhan dunia daring, sekaligus sebagai platform komunikasi untuk kerja sama antara Pemerintah dan Twitter," kata Costolo di Istana Wakil Presiden di Jakarta, Kamis (26/3).

Dia menjelaskan melalui rekan kerja sama Twitter, baik operator, di bidang hiburan dan juga pemerintahan, Costolo menjelaskan pihaknya akan memperluas kerja sama salah satunya dengan membuka kantor perwakilan Twitter di Indonesia.

"Itu menjadi salah satu alasan dibukanya kantor kami di Indonesia, kami ingin meyakinkan warga Indonesia untuk menggunakan produk kami dan mengetahui bagaimana perilaku mereka menggunakan produk kami di Indonesia," jelasnya.

Sementara itu, JK mengatakan pertemuan dengan CEO Costolo tersebut lebih menekankan pada peluang kerja sama di bidang industri kreatif. Ia mengatakan tidak ada perjanjian kerja sama tertulis dalam pertemuan tersebut, melainkan hanya membicarakan mengenai peluang bisnis.

Costolo menyebutkan banyaknya pengguna Twitter di Indonesia, yang mencapai 50 juta orang, merupakan pertumbuhan pengguna terbesar selama ini, sehingga menjadikan Indonesia pasar paling menguntungkan.

"Indonesia menjadi salah satu pasar paling menguntungkan, selain itu Twitter juga menguntungkan mereka karena menghubungkan satu sama lain, membicarakan apa yang terjadi saat ini," katanya.

Dick Costolo berhasil membawa Twitter membawa melewati badai setelah go-public. Meski sempat dicibir, Dick berhasil membawa Twitter meraih pertumbuhan pendapatan hingga 74 persen (dengan nominal 479 juta dolar AS) pada kuartal empat 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement