REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pentingnya pemahaman dan pendalaman Alquran dan Hadist oleh masyarakat. Pemahaman Alquran dan Hadist penting untuk mencegah berkembangnya ajaran Islam yang salah dan cenderung radikal, bahkan brutal dan berbahaya.
"Kita harus selalu mendirikan dan mengajarkan Islam sesuai Alquran Hadis untuk menjaga kita semua dari ajaran-ajaran yang tak sesuai dengan Alquran dan Hadist atau memalsukan ajaran-ajaran itu," kata JK dalam sambutan acara Musahabah Hafalan AlQuran dan Hadist Tingkat Nasional ke-7 dan ASEAN dan Pasifik ke-6, di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (26/3).
Ajaran-ajaran radikal yang saat ini tengah menyebar, khususnya di Timur Tengah ini, dan menjadi perhatian dunia ini harus dicegah. Ajaran radikal tersebut, lanjut JK, hanya dapat menyebar dan berkembang di negara-negara yang lemah.
Di Indonesia sendiri, kata Wapres, merupakan negara yang memiliki penduduk Islam terbanyak. Namun, Indonesia dapat terhindar dari bahaya ajaran radikal lantaran merupakan negara Islam yang moderat.
Meski begitu, ia meminta masyarakat memperkuat pemahaman ajaran-ajaran Islam yang benar. JK juga mengatakan, perkembangan kelompok radikal seperti ISIS juga tak lepas oleh masalah politik dan ekonomi. Karena itu pemerintah pun harus menjaga kestabilan negara baik secara politik, keamanan, dan ekonomi.
"Banyak negara hancur karena ketidakadilan, baik ketidakadilan di politik dan ekonomi," tambah JK.