Kamis 26 Mar 2015 12:01 WIB

Harga Beras di Solo Mulai Turun

Rep: Edi Setiyoko/ Red: Winda Destiana Putri
Beras Bulog
Foto: Edwin/Republika
Beras Bulog

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Memasuki masa panen padi masa tanam (MT) I berdampak terhadap harga beras. Sejak beberapa hari belakangan ini, harga beras cenderung stabil. Bahkan, turun berkisar antara Rp 100 hingga Rp 200 per kg.

Ny Siti Aisyah (53), pemilik warung makan di Pasar Legi Solo, membenarkan hal ini. "Iya harga beras mulai stabil. Malah, mulai turun sedikit. Dua hari lalu saya beli beras Rp 10 ribu kg, Baru sajai saya beli Rp 9.800 per kg," ujarnya, Kamis (26/3).

Terkait harga beras, Listyowati, pedagang beras di kawasan Pasar hardodaksino, Solo, juga mengungkapkan hal yang sama. Beberapa hari ini, harga beras relatif stabil. Bahkan, dimungkinkan cenderung turun. Ini karena banyak daerah yang panen. Sehingga pasokan lancar.

Seperti diketahui, saat ini hampir terjadi panen serentak. Hamparan tanaman padi diberbagai sentra pertanian, seperti, di Kabupaten Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, dan Boyolali, sudah menguning. Dalam tempo dua pekan ini, sudah memasuki panen raya.

Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kabupaten Klaten, Kabul Subahit, membenarkan masa musim panen ini berdampak terhadap harga beras. Kalau sudah panen raya, dan hasil panenan bisa digiling, harga beras bisa turun lebih rendah lagi.

Berdasar pengalaman selama ini, hampir sebagian petani cepat menjual hasil panenan. Ini karena terdesak oleh kebutuhan. Baik untuk persiapan masa tanam berikutnya, memenuhi kebutuhan sekolah, rumah tangga, dan sebagainya. "Satu-satunya barang yang bisa dijual petani, ya gabah panenan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement