REPUBLIKA.CO.ID,CIMAHI -- Kota Cimahi memperoleh aset hibah dari dana APBN. Salah satu aset yang dihibahkan kepada Cimahi, yakni Stasiun Peralihan Antara (SPA).

Wali Kota Cimahi Atty Suharti menjelaskan, SPA ini nantinya akan berfungsi untuk mengurangi volume sampah yang ada di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

"Sejumlah barang milik negara dihibahkan ke kami, salah satunya ya pembangunan SPA ini," ujar Atty, Kamis (26/3).

Menurut Atty, SPA tersebut, karena akan melalui proses pemadatan, maka biaya yang dikeluarkan untuk mengangkut sampah ke TPA, itu akan berkurang. "Umur TPA jadi lebih panjang karena pakai cara penimbunan," ujar dia.

Selain itu, sampah-sampah yang ada di TPA itu pun akan direduksi sehingga volume sampahnya juga akan berkurang. Tiga titik yang berperan penting untuk mengurangi volume sampah di Cimahi, yakni Cimahi Utara, Cimahi Selatan, dan Cimahi Tengah.

Sementara, total biaya untuk pembangunan SPA Sangkuriang ini sekitar Rp 3 miliar. Dari total itu, dana sekitar Rp 2,3 miliar berasal dari APBN tahun anggaran 2011/2012, dan sekitar Rp 600 juta berasal dari APBD Kota Cimahi.

Beberapa perangkat yang nanti akan ada di SPA Sangkuriang, yaitu bangunan shelter, rumah genset, sumur resapan, area parkir, truk sampah, dan bak pengolahan. Lokasi SPA Sangkuriang ini ada di Jalan Sangkuriang, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika