Rabu 25 Mar 2015 21:03 WIB

Empat Tewas Diduga Akibat Minuman Keras Oplosan

Miras
Foto: Fanny Octavianus/Antara
Miras

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Empat warga Desa Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tewas diduga setelah mengonsumsi minuman keras oplosan yang sebelumnya sempat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat, Rabu.

Kepala Desa Tanjungsari Wawan Medan Suharman mengatakan, warganya itu dilaporkan meninggal dunia setelah menenggak minuman keras yang diracik sendiri oleh korban.

"Menurut informasi warga, korban meninggal dunia diduga akibat sebelumnya meminum miras (minuman keras) yang diracik sendiri," kata Wawan.

Warga yang tewas yakni Gingin (35) warga Dusun Ciperdanta, Desa Jatisari, Asep Wahyu (35) warga Dusun Kebon Jukut, Desa Jatisari, Dirman (40) warga Dusun Mariuk, Desa Margaluyu, dan Ahmad (30) warga Dusun Lanjung, Desa Tanjungsari.

Pihak desa baru mengetahui ada kejadian empat warga meninggal dunia akibat minuman keras itu, Rabu pagi, sedangkan kejadian pesta minumnya diketahui, Senin (23/3).

Sebelumnya para korban itu sempat mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Tanjungsari dan sebagian dirujuk ke RSUD Sumedang.

Upaya mengetahui lebih jelas penyebab kematiannya, Wawan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang untuk dilakukan uji laboratorium.

"Memastikan penyebab meninggal dunianya itu perlu ada penelitian laboratorium," katanya.

Sementara itu, belum ada keterangan secara resmi dari Kepolisian Resor Sumedang terkait adanya warga yang diduga tewas mengonsumsi minuman keras oplosan.

Sebelumnya, masih sebulan ini Maret sudah ada seorang meninggal dunia warga Dusun Maruyung Kidul, Desa Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari akibat menenggak minuman keras oplosan.

Akhir tahun 2014 juga Kabupaten Sumedang sempat dihebohkan dengan ratusan warga dirawat di RSUD Sumedang karena mengonsumsi minuman keras oplosan.

Bahkan menyebabkan 10 warga tewas positif setelah menenggak minuman keras oplosan yang dibeli dari seseorang peracik minuman tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement