Selasa 24 Mar 2015 05:58 WIB
WNI Gabung ISIS

Terduga Pendana ISIS Berencana Jual Tokonya di Bukittinggi

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Karta Raharja Ucu
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri  mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah   yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Personil Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengawal petugas yang membawa barang bukti usai melakukan penggeledahan di kediaman Tuah Febriwansyah yang diduga terlibat dalam jaringan ISIS di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Salah satu terduga anggota Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang diamankan Densus 88, Aprimul Hendri alias Mul (AH), berniat menjual tokonya 'Bambola Baby & Kids' di Bukittinggi, Sumatra Barat usai Idul Fitri.

"Dia (AH dan istrinya) mau jual toko setelah Lebaran. Kami bingung juga, gak dikasih tau alasannya," kata seorang karyawan toko bernama Nurhaida (19 tahun) di Bukittinggi, Senin (23/3). Padahal, dalam satu hari, toko perlengkapan bayi 'Bambola Baby & Kids' dapat meraup keuntungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta.

Pernyataan itu dibenarkan seorang tetangga rumah kontrakan AH, yang berada di Jalan Adinegoro, Bukittinggi. Tetangga yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan, istri AH, berencana pulang saat Ramadhan untuk berjualan di tokonya. Namun, setelah itu, AH dan sang istri akan menjual tokonya di Bukittinggi.

"Setelah Ramadhan, dia akan jual itu (toko 'Bambola Baby & Kids') dan //full// pindah ke Jakarta," ujarnya.

Sebelumnya Polres Jakarta Selatan melakukan penggeledahan terhadap sebuah rumah di Jalan Perdana, Petukangan Selatan, Pesanggrahan, Jaksel. Rumah tersebut diketahui merupakan tempat tinggal seorang warga bernama Aprimul Hendri alias Mul (AH) sejak 19 Januari 2015.

Ia tercatat sebagai warga yang beralamat di Kelurahan Bukit Apit Puhun, Kecamatan Guguak Parmang, Bukittinggi, Sumbar. AH diduga salah satu yang berperan dalam pembiayaan, perekrutan, dan propaganda kelompok ISIS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement