REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Isu masuknya beras impor ternyata belum sampai ke Bali. Bahkan para pedagang beras di Denpasar, mengaku tidak bisa membedakan antara beras impor dan beras lokal.
"Saya nggak tahu cara membedakannya. Yang ada sekarang, ya beras C4 dan yang agak bagus kualitasnya beras Putri Sejati dan Putri Keraton," kata Mardika kepada Republika di Denpasar, Bali, Senin (23/3).
Pedagang beras di kawasan Monang-Maning Depasar itu, mengatakan, sejak terjadi kenaikan harga beras, memang ada isu kalau pemerintah akan mengimpor beras.
Tapi sampai sekarang, sebutnya, harga beras belum turun seperti sebelumnya. "Ada penurunan sedikit, tapi belum seperti harga sebelumnya," katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kerjasama dan Perlindungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, memastikan, hingga saat ini belum ada beras luar negeri yang masik ke Denpasar. Menurut dia, beras impor hanya sebatas isu dan belum ada buktinya.
Dikatakannya, kewenangan mengimpor beras ada di tangan pemerintah, sementara sebutnya, hingga saat ini belum ada informasi kalau sudah masuk beras dari luar.
Bahkan dari Bulog yang biasa menggelar kerjasama operasi pasar, belum ada informasi itu. "Tadi kami melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional, namun belum ada informasi kalau ada beras impor," kata Jarot.
Biasanya kata Jarot, beras impor yang masuk adalah beras asal Vietnam dan Thailand. Namun hingga Senin sore, beluma da beras jenis serupa yang beredar di pasaran. "Besok akan kami cek lagi," kata Jarot.