REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duka mendalam dirasakan oleh keluarga Rahman Surahmat (53 tahun). Warga Jalan Beli RT 011/09, Cijantung, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur yang merupakan juragan beras di Pasar Ciracas itu tewas tertembak oleh komplotan perampok.
Rahman mengalami luka tembak dan bacok hingga akhirnya menewaskan dirinya. Rahman merupakan seorang juragan beras. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana. Ia selalu akrab dan sangat dekat dengan keluarga maupun para tetangganya.
Sukria Ramdani (39) adik ipar korban mengatakan Rahman merupakan sosok kepala keluarga yang sederhana. Ia pun sangat sayang dengan dua istri dan ketiga anaknya. Malam sebelum meninggal, Rahman tidak menunjukkan tanda-tanda apapun. Ia bercanda dengan anak-anaknya dan memeluk mereka dengan penuh kasih sayang.
"Kita tidak melihat tanda-tanda apapun. Malam sebelum meninggal, almarhum sempat memeluk erat anak-anaknya," kata Dani.
Selain itu, pria pemilik usaha angkutan umum itu juga beraktivitas seperti biasa. Rahmat pergi ke Pasar Ciracas dan melakukan kegiatannya mengambil uang dari hasil penjualan beras. Hal itu juga sudah dilakukan Rahman sejak 20 tahun lalu.
"Seperti biasa dengan motor rx-kingnya, ia pergi ke pasar mengambil uang dengan membawa tas kecil," ujar Dani.
Rahman juga dikenal tidak memiliki musuh di luar. Walau ia merupakan seorang juragan beras, ia selalu tampil sederhana. Namun, nasib berkata lain, Rahman harus meninggal diusianya yang ke 53 tahun. Ia pun harus meninggalkan ketiga anak kesayangannya.
Rahman menjadi korban perampokan di Jalan Raya Bogor km 25 di depan Naga Swalayan, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur. Perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu korban tengah melakukan perjalanan pulang ke rumahnya yang belamat di Jalan Beli RT 011/09 Kelurahan Cijantung Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Namun, sekelompok orang yang ditengarai berjumlah empat orang menembak mati Rahman. Juragan beras itu mengalami luka tembak pada pinggang kiri dan luka bacok di lengan kiri. Rahman sempat dilarikan ke rumah sakit. Tetapi, nyawa Rahman tidak dapat tertolong hingga akhirnya meninggal dunia di RS Polri.
Rahman kini telah disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Keluarga sangat berharap, polisi dapat segera menangkap pelaku. Mereka juga berharap kejadian seperti tidak terulang dan menimpa keluarga lain.