REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup Astra berkomitmen untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan di Indonesia dengan berkontribusi di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan. Di bidang lingkungan, dalam rangka hari air sedunia, Ahad (22/3), Grup Astra bersama pemerintah dan masyarakat berupaya menciptakan kesadaran masyarakat untuk turut menjaga Daerah Aliran Sungai Ciliwung melalui kegiatan Ekowisata Ciliwung.
Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta Gamal Sinurat mengatakan kualitas air di Sungai Ciliwung berangsur membaik setiap tahun. Hal itu ditunjukkan oleh menurunnya indeks pencemaran air di Sungai Ciliwung menjadi 32 persen pada tahun 2014 dari 88 persen pada tahun 2011.
“Salah satu penyebab turunnya indeks pencemaran ini adalah Gerakan Ciliwung Bersih," ujar Gamal.
Seiring dengan membaiknya kualitas air di Sungai Ciliwung, dalam waktu dekat, pemerintah bekerjasama dengan Grup Astra melalui Palyja untuk memanfaatkan kembali air dari Sungai Ciliwung sebagai bahan baku pengadaan air bersih melalui fasilitas pengolahan air di Kelurahan Pejaten Timur.
Penggunaan air dari Sungai Ciliwung sebagai bahan baku air bersih dihentikan sejak tahun 2002 karena kualitas dan kuantitas air dianggap tidak memenuhi syarat. Menurut rencana, air dari Sungai Ciliwung akan digunakan sebagai air bersih sebanyak 200 liter per detik untuk 20.000 kepala keluarga.
Saat ini, dari 13 sungai yang ada di DKI Jakarta, hanya 3 persen yang digunakan sebagai bahan baku air bersih. Mayoritas bahan baku air bersih berasal dari waduk Jatiluhur, Jawa Barat. Padahal pada tahun 1970-an, mayoritas bahan baku air bersih berasal dari Sungai Ciliwung.
Sejak tahun 2014, Ekowisata Ciliwung dibentuk untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam Program Stop Nyampah di Kali melalui kegiatan edukasi dan pengenalan manfaat lain Sungai Ciliwung, serta diharapkan dalam beberapa tahun Sungai Ciliwung akan bersih, asri bahkan dapat digunakan kembali sebagai sumber air bersih masyarakat Jakarta.