Sabtu 21 Mar 2015 23:44 WIB

Kabur, Tiga TKW Asal Lombok Nyasar di Jambi

Red: Ilham
Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan (ilustrasi)
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia berada di mes penampungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAMBI -- Tiga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) wanita asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang kabur dari tempat penampungannya di Sumatera Utara tersesat sampai ke Jambi dan ditolong petugas Dinas Perhubungan setempat di terminal.

Kabid Angkutan Dinas Perhubungan Kota Jambi, Hendri Ramdes mengatakan, ketiga wanita muda yang merupakan calon TKI itu diamankan petugas karena kebingungan setelah turun dari bus di terminal. Bus Sumba Putra yang membawa mereka dari Pekanbaru, lalu petugas Terminal Alam Barajo Jambi membawa ketiga perempuan tersebut ke pos untuk dimintai keterangan.

Ketiga perempuan tersebut diketahui bernama Salmiah (29), serta kakak beradik Kasmiati (29) dan Harniati (20) yang semuanya berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Korban Salmiah kepada wartawan mengatakan, mereka tiba di Jambi setelah sebelumnya kabur dari lokasi penampungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di kawasan Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Mereka direkrut oleh penyalur TKI di Lombok dan setelah sepakat langsung dibawa ke Tanjung Balai, namun belakangan Salmiah mulai ragu dengan penyalur TKI tersebut, apalagi ada sejumlah dokumen yang dipalsukan. Salmiah menyebutkan, ia sempat bekerja di Malaysia setelah diambil oleh majikan yang merupakan orang Melayu, namun kemudian ia malah dijual kepada majikan lain yang merupakan orang India.

"Saya dijual 6.500 ringgit dan selama di Malaysia tidak sempat digaji karena majikannya tidak cocok, lalu dikembalikan ke lokasi penampungan di Tanjung Balai, hingga bertemu dengan Kasmiati dan Harniati," kata Salmiah.

Akhirnya, ketiga perempuan asal Lombok tersebut memutuskan untuk melarikan diri. Awalnya mereka ke Kota Medan, kemudian ada warga yang menolong dan mereka diserahkan ke Dinas Sosial.

Kemudian berbekal surat jalan dari Dinas Sosial Medan tersebut, ketiga perempuan asal Lombok tersebut bertolak menuju Riau. Sesampainya di Riau, mereka lagi-lagi dibuatkan surat jalan oleh Dinas Sosial Riau, untuk bertolak ke Jambi. "Kami hanya mau pulang ke Lombok, NTB," kata Salmiah.

Sementara itu, Kasmiati mengaku jika ia dan adiknya, Harniati belum sempat dipekerjakan. Setelah bertemu Salmiah, keduanya memutuskan untuk ikut kabur.

Sementara itu terkait pengirimannya ke lokasi penampungan TKI ilegal di Tanjung Balai, Kasmiati mengaku penyalur membuatkan mereka Kartu Tanda Penduduk (KTP) fiktif. "Tapi tidak tahu kenapa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement