Sabtu 21 Mar 2015 20:32 WIB

Masyarakat Muslim India-Padang Rayakan Serak Gulo

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ilham
Masyarakat Muslim keturunan India merayakan acara serak gulo atau tebar gula pasir dalam rangka menyambut Maulid Sahul Hamid di depan Masjid Muhammadan di Pasar Batipuh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/3).
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Masyarakat Muslim keturunan India merayakan acara serak gulo atau tebar gula pasir dalam rangka menyambut Maulid Sahul Hamid di depan Masjid Muhammadan di Pasar Batipuh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Masyarakat Muslim keturunan India merayakan acara serak gulo atau tebar gula pasir dalam rangka menyambut Maulid Sahul Hamid di Kota Padang, Sumatera Barat.

"Kegiatan ini kita lakukan untuk bernazar atau berniat dalam melakukan suatu pekerjaan atau membantu orang lain," kata Ketua Panitia serak gulo, Havas Max Anwar di depan Masjid Muhammadan di Pasar Batipuh, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sabtu (21/3).

Acara serak gilo ini adalah sebuah tradisi yang sudah dilakukan mereka selama berabad-abad oleh keturunan India. Untuk memperingati maulid atau kelahiran seorang tokoh penyebar Islam bernama Sahul Hamid. Mereka bernazar, meminta keberkahan, atau sekedar berkumpul bersama merayakan serak gulo.

Sebelum melakukan acara ini, seseorang yang ingin bernazar terlebih dahulu membungkus gula dalam sebuah kain. Gula dibungkus kecill-kecil dalam ukuran kepalan tangan orang dewasa. Kemudian menyerahkannya kepada panitia. Tak hanya Muslim keturunan India, masyarakat Tiongkok juga boleh berpartisipasi.

"Gula bermakna Sahul Hamid yang menyenangi manis-manis, oleh sebab itu tradisi ini digelar," lanjutnya.

Acara ini digelar di depan Masjid Muhammadan yang sudah berumur lebih dari 200 tahun. Dari atap masjid, sekitar 15 orang menghambur-hamburkan bungkusan gula kepada masyarakat yang berebut.

Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa berbaur menjadi satu untuk berebut bungkusan gula-gula. Meskipun saling berebut, namun serak gulo membuat masyarakat yang datang saling bercanda tawa. Lebih dari 300 warga berlomba memperebutkan tiga ton gula.

Tradisi serak gulo ini hanya ada di tiga negara di dunia yaitu India, Singapura dan Indonesia (Kota Padang). Acara serak gulo ini diikuti oleh keturunan India dari berbagai daerah yang ada di Sumatera Barat, termasuk dari luar Provinsi, seperti Riau dan Jambi.

"Dalam setiap bungkusan gula tersirat harapan dan doa, semoga nazar yang dimohonkan, dikabulkan Allah SWT," jelas Havas.

Rangkaian acara serak gulo ada tiga yaitu, Maulud Nabi Muhammad SAW pada Rabiul Awal, Maulud Syekh Abdul Khadir yang dirayakan pada Rabiul Akhir, dan yang terakhir Maulud Sahul Hamid pada Jumadil Uwal.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement