REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi H Yuddy Chrisnandi mengklaim bahwa pemerintah berhasil menghemat anggaran sebesar Rp 5,122 triliun setelah adanya kebijakan pembatasan kegiatan rapat di hotel.
"Bayangkan hingga saat ini kita sudah berhasil menghemat anggaran sebesar Rp5,122 trilun dan dapat dialihkan untuk berbagai program masyarakat yang lebih prioritas," katanya, Sabtu (21/3).
Yuddy mengatakan, penghematan anggaran itu memelebihi APBD Kota Mataram sekitar Rp 1 triliun lebih. Sehingga efisiensi anggaran itu dapat dialihkan untuk kepentingan masyarakat lainnya yang lebih mendesak.
Misalnya, untuk pengadaan kendaraan di Kantor Pemadam Kebakaran (PMK), penambahan fasilitas ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, atau bahkan untuk mendukung pembangunan instalasi listrik di dearah.
Oleh karena itu, pada prinsipnya kebijakan pemerintah itu meminta agar instansi stop melakukan pemborosan karena sudah terlalu lama dilakukan tanpa perhitungan.
"Selama ini yang kita pikirkan adalah yang penting anggaran habis, tetapi tidak berpikir apakah yang kita lakukan itu memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat atau tidak," ujarnya.
Padahal, katanya, setiap rupiah yang disalurkan merupakan rupiah dari rakyat yang dikelola oleh pemerintah. Karena itu, pemerintah harus memberikan batasan-batasan terhadap aturan mana yang boleh dilakukan di hotel dan yang tidak.