REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Keberadaan standardisasi penting guna membangun daya saing bangsa.
"Kompetensi personil merupakan salah satu prasyarat untuk dapat bersaing di era globalisasi. Khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Dewi Odjar Ratna Komala dalam rilisnya, Sabtu (21/3).
Pentingnya penetapan sebuah standard, ujarnya, harus disosialisasikan sejak dini dalam bentuk budaya. Caranya, dengan pengenalan standardisasi mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi.
"Ini dilakukan agar penerus bangsa mengetahui dan memahami nilai-nilai dasar dari standardisasi. Di antaranya keteraturan, keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kerjasama," ulas Dewi.
Untuk tingkat sekolah menengah, terang Dewi, BSN menerbitkan buku SMK Mengenal SNI. Buku ini telah disebarluaskan di berbagai sekolah kejuruan di Indonesia, tujuannya memperkenalkan nilai-nilai standardisasi dan peran standar dalam kehidupan sehari-hari.
"Kalau mereka membuat baut, tapi tak sesuai standard maka tidak akan dipakai, makanya mereka butuh buku soal standarisasi," jelas Dewi
BSN pun mengadakan kompetisi standardisasi tingkat nasional untuk SMA/SMK. Pendaftarannya sendiri sudah dimulai sejak 16 Maret lalu.
Kompetisi ini bertujuan memecahkan masalah sederhana atau ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari dengan pemanfaatan standar. Tim yang memenangkan kompetisi ini akan diikutkan dalam ajang Standardisasi Internasional di Korea Selatan pada Agustus mendatang.
"Minat anak-anak untuk berkompetisi ini sudah mulai bagus, mereka tertarik ikut kompetisi. Ini lebih baik daripada mereka harus dipaksa," jelasnya.