REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Menteri Perhubungan Republik Indonesia Ignasius Jonan mengharapkan proyek pembangunan rel kereta api di Kalimantan bisa terwujud pada 2017.
Harapan pembangunan rel kereta api di Tanah Borneo itu diungkapkan Ignasius Jonan saat menghadiri malam ramah tamah dengan unsur Muspida Pemprov Kalsel di Gedung Graha Abdi Persada, Banjarmasin, Jumat (20/3) malam. Ia mengatakan tentang perlunya secepat pula dilakukan pengkajian terhadap syarat bisa dibangunan infrastruktur kereta api itu yang bisa menghubungkan transprovinsi di Kalimantan. Dia optimistis pembangunan bisa dilaksanakan pada 2017.
"Yang membangunkan harus Kementerian Perhubungan, bahkan dana pembebasan lahannya pun nanti dari APBN, itu disetujui Pak Presiden, hingga tidak memberatkan pemprov, tapi pemerintah daerah nantinya diminta membantu tentang bagaimana kelancaran pembebasan lahannya," katanya.
Dia mengaku belum bisa mengungkapkan dari provinsi mana nantinya akan dimulai pembangunan rel kereta api tersebut, sebab jika dibuka lebih dahulu informasi tentang jalurnya akan membuat harga lahan melambung.
Dia mengatakan daerah di Kalimantan yang dalamnya sudah ada lima provinsi, yakni Kalimantan Selatan dengan Ibu Kota Banjarmasin, Kalimantan Tengah dengan Ibu Kota Palangkaraya, Kalimantan Timur dengan Ibu Kota Samarinda, Kalimantan Barat dengan Ibu Kota Pontianak, dan Kalimantan Utara dengan Ibu Kota Tarakan memang sudah saatnya memiliki trasportasi massal berupa kereta api tersebut sebagaimana yang sudah lama dimiliki Pulau Jawa.
"Karena antarprovinsi di sini cukup jauh, sehingga perlu trasportasi cepat berupa kereta api untuk pelayanan transportasi masyarakat antarprovinsi," ujarnya. Dia berharap, hal itu tidak sekadar wacana lagi, namun ke arah kenyataan yang dimulai dengan komitmen semua pihak untuk mendukung upaya perwujudannya.