Sabtu 21 Mar 2015 03:42 WIB

Garuda Lirik Eropa Buka Rute Bebas Visa

Sejumlah petugas memeriksa kondisi pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia, di hanggar Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Selasa (23/2).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah petugas memeriksa kondisi pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia, di hanggar Garuda Maintenance Facilities (GMF) Aeroasia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten,Selasa (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk melirik pasar Eropa untuk membuka rute-rute baru terkait pembebasan visa 30 negara di seluruh dunia untuk kunjungan singkat ke Indonesia.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo menyebutkan negara-negara Eropa yang dijadikan prioritas, di antaranya Inggris, Belanda, Prancis dan Jerman.

"Kita sedang melakukan studi di negara prioritas, selama ini kita sudah mulai di Inggris dan Belanda nanti kita akan pertimbangkan Prancis dan Jerman," katanya, Jumat (20/3).

Menurut Arif, pasar Eropa sangat potensial karena rata-rata tingkat keterisian (load factor) 80 persen karena itu pihaknya juga akan menambah frekuensi.

"Dari empat (hari dalam seminggu), menjadi lima kemudian menjadi 'daily' (harian). Kita akan pertimbangkan beberapa kota baru, seperti Paris, dan Eropa Timur," katanya.

Mantan Direktur Utama Maskapai Citilink itu menuturkan faktor pendukung lainnya dalam rencana pembukaan rute ke Eropa, yakni maskapai Garuda diminati wisatawan asing.

"Ternyata yang naik Garuda itu rata-rata orang asing, berarti sangat 'acceptable' (dapat diterima) di internasional," katanya.

Namun, Arif menilai yang masih menjadi kendala saat ini adalah terkait berat maksimum lepas landas (maximum take off weight/ MTOW) pesawat Boeing 777 yang belum sesuai, yakni penerbangan langsung ke Eropa maksimal MTOW 336 ton, sementara Garuda masih di angka 351 ton.

"Jadi enggak bisa full karena kita masih ada pembatasan di bawah MTOW itu," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement