REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Kecewa, niat ingin mencari pekerjaan malah tertipu oleh informasi lowongan kerja. Itulah yang dialami warga Semarang Luki setelah mendapat informasi adanya rekrutmen pegawai di RSUP Sardjito melalui internet.
"Alhamdulillah meskipun sudah tiga kali tertipu tidak sampai mengalami kerugian materi,’’ ungkap Luki saat dihubungi Republika, Jumat (20/3).
Tiga kali dia mencari lowongan kerja lewat internet (tahun 2014, Januari 2015 dan Maret 2015). Karyawan di bagian administrasi ini sejak awal Januari hingga Maret sudah dua kali mencari lowongan kerja karena sebentar lagi kontrak kerjanya habis. Sehingga harus mencari pekerjaan lain.
Informasi lowongan kerja terakhir yang dia peroleh adalah RSUP Dr Sardjito melakukan rekrutmen pegawai dengan berbagai jenis pekerjaan. Meski pendidikan terakhir D3 perawat, tetapi Luki mendaftar untuk bagian administrasi.
Baru pekanlalu dia mendapat informasi rekrutmen pegawai di RSUP Dr Sardjito lewat Black Berry dan internet. Jumat (13/3) Luki langsung mengirim berkas-berkas tentang persyaratan pendaftaran melalui email. Awalnya Luki tak merasa itu penipuan. Seminggu kemudian, Kamis (19/3) dia mendapat panggilan lewat email untuk tes.
‘’Saya mulai curiga belum diterima sebagai karyawan, tetapi dalam persyaratannya harus menandatangani persetujuan di atas meterai dan harus mengirim sejumlah uang untuk biaya akomodasi,’’ tuturnya. Kamis kemarin Luki konfirmasi ke RSUP Dr Sardjito menanyakan apakah benar membuka lowongan kerja sebagaimana yang diumumkan di internet dan lewat BlackBerry.
Ternyata informasi adanya rekrutmen karyawan di RUP Dr Sardjito tidak benar. ‘’Saya berharap bagi teman-teman yang mencari pekerjaan jangan mudah percaya bila ditawari ada lowongan pekerjaan. Apalagi harus membayar sejumlah uang,’’ saran Luki yang lulusan D3 Sekolah Perawat ini.