Jumat 20 Mar 2015 17:34 WIB

Banjir Pantura, 5 Hektare Lahan Gagal Panen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Pengungsi banjir Pantura
Foto: Republika/Edwin Putranto
Pengungsi banjir Pantura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Banjir dari luapan Sungai Cimanuk, Jatibarang, yang menyebabkan jalur pantai utara Jawa (Pantura) lumpuh juga berdampak pada lahan persawahan yang dipastikan gagal panen. Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan gagal panen akibat luapan banjir tersebut menggenangi lima hektare lahan pertanian.

"5 hektare yang gagal," kata Amran di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (20/3).

Amran mengatakan, agar tidak berdampak pada kerugian yang lebih besar, pemerintah pun langsung mengganti pupuk dan benih untuk penanaman di lahan pertanian tersebut. "Dan langsung kita ganti pupuk dan benih," jelas dia.

Sebelumnya, jalur utama pantura Indramayu di Kecamatan Jatibarang dilaporkan lumpuh akibat terendam banjir yang berasal dari luapan sungai Cimanuk. Banjir disebabkan oleh jebolnya tembok pengganti tanggul Sungai Cimanuk di Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, pada Senin (16/3).

 

Banjir tersebut juga sempat meluas hingga tujuh kecamatan di Kabupaten Indramayu. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Indramayu, ketujuh kecamatan tersebut yakni Kecamatan Jatibarang, Kertasemaya, Bangodua, Tukdana, Lohbener, Sindang, dan Pasekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement